KWU

BUSSINESS PLAN
BIRO JASA TOUR AND TRAVEL
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan





DI SUSUN OLEH :
NAMA            : -
NIM                : -





JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Kata “Entrepreneur” adalah padanan dari kata entrepreneur (bahasa inggris) yang berasal dari bahasa perancis “entreprendre” yang sudah dikenal sejak abad ke-17. The Concise Oxford French Dictionary mengartikan entreprendre sebagai to undertake (menjelaskan, melakukan, berusaha), to set about (memulai, menentukan), to begin (memulai), dan to attempt (mencoba, berusaha). Entrepreneur ataupun wirausaha bukanlah seorang pedagang, namun bermakna jauh lebih kedalam, yaitu berkenaan dengan mental manusia, rasa percaya diri, efisiensi waktu, kreativitas, ketabahan, keuletan, kesungguhan, dan moralitas dalam menjalankan usaha mendiri. Tujuan akhirnya adalah untuk mempersiapkan setiap individu maupun masyarakat agar dapat hidup layak sebagai manusia. Kehadirannya ditujukan untuk mengembangkan dirinya, masyarakat, alam, serta kehidupan dengan semua aktivitasnya.
Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang perekonomiannya juga ditopang oleh usaha kecil dan menengah. Usaha kecil dan menengah yang biasa disingkat dengan UKM merupakan usaha sebagai kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil menengah dan memiliki peran sentral dalam perekonomian Indonesia.
Penulis memilih biro jasa tour dan travel sebagai alternatif untuk berwirausaha untuk memudahkan orang lain yang ingin bepergian, karena banyaknya orang yang ingin bepergian namun tidak mempunyai waktu untuk mengurus segala sesuatunya, baik itu pemesanan tiket maupun penginapan dan sebagainya. Selain itu, biro jasa tour dan travel ini turut serta dalam mengembangkan dan mempromosikan aset wisata di Indonesia ini, baik itu wisata alam maupun wisata budaya.
Biro jasa tour dan travel tersebut diberi nama PT. Express Tour Semarang, dimana perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa, dalam hal ini adalah biro perjalanan. Perusahaan ini berlokasi di Ruko Timoho blok I/31.
Jenis pelayanan jasa PT. Express Tour antara lain Domestic and International Tours, Domestic and International Ticketing, Domestic and International Hotel Voucher, Travel Documents Handling, Transport Handling, Rental Car, dan Domestic and International Tourist guide.
Promosi usaha PT. Express Tour Semarang antara lain dengan pemasangan iklan baris di surat kabar Jawa Pos dan Suara Merdeka selama satu bulan penuh dan berlanjut, penyebaran brosur-brosur dan pamflet, pemasangan logo Expres Tour di undangan event-event instansi swasta, selain itu dibuatnya sebuah website yang dapat diakses oleh semua orang. PT. Express Tour juga memiliki divisi marketing. Kemudahan yang dapat diberikan oleh biro jasa ini adalah pembayaran dapat dilakukan melalui transfer, melayani pemesanan tiket melalui telephone, email dan dapat juga diantar kepada pemesan (dalam jangkauan 1 kota).
Visi dan misi PT. Express Tour adalah memberikan pelayanan yang terbaik dalam bidang biro perjalanan wisata, sesuai dengan motto ”Melayani Sepenuh Hati”.

1.2.  Target Sasaran
Segmentasi pasar merupakan upaya pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli yang terbedakan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku mereka (Kotler,1997). Segmentasi pasar perlu dilakukan karena pada umumnya pasar untuk suatu produk atau jasa mempunyai banyak perbedaan terutama pada kebutuhan, keinginan dan daya beli. Dengan melakukan segmentasi pasar, perusahaan akan lebih mudah melayani berbagai kebutuhan dan keinginan pasar tersebut. Dalam melakukan segmentasi pasar ada beberapa cara. Secara garis besar, dasar-dasar segmentasi pasar dijelaskan sebagai berikut:
1.      Orang dengan keinginan
Segmentasi dapat dilakukan menurut dasar geografis dan demografis
2.      Adanya uang untuk dibelanjakan
Segmentasi dilakukan berdasarkan daya beli konsumen (distribusi pendapatan)
3.      Kemauan untuk membelajakan
Segmentasi dilakukan dengan melihat perilaku beli konsumen
Disamping mengacu pada beberapa dasar segmentasi diatas, pemasar dapat melakukan pembedaan segmentasi preferensi, antara lain:
1.      Preferensi homogen, menunjukkan suatu pasar dimana semua konsumen secara kasar memiliki preferensi yang sama
2.      Preferensi yang menyebar, menunjukkan bahwa konsumen sangat beragam dalam preferensinya
3.      Preferensi terkelompok, mungkin menunjukkan kelompok-kelompok preferensi yang berbeda
Segmentasi pasar dari perusahaan ini adalah:
1)      Pebisnis di kawasan Semarang, sekitarnya dan yang berasal dari luar Semarang maupun mancanegara.
2)      Anak sekolah yang sedang menikmati masa liburan.
3)      Turis mancanegara yang sedang berlibur.
4)      Pegawai pemerintah yang sering melakukan perjalanan dinas keluar kota.










BAB II
RENCANA KEGIATAN

2.1. Layanan
   PT. Express Tour melayani berbagai macam penjualan tiket pesawat terbang, tiket travel antar kota, tiket kereta api, dan tiket kapal laut. Selain melayani pembelian tiket, perusahaan ini juga melayani perminjaman kendaraan dan bis pariwisata, voucher hotel, dan pengurusan dokumen perjalanan seperti paspor, visa, dll. Disamping itu, PT. Express Tour juga menyediakan “tour guide” bagi turis asing maupun turis domestik yang membutuhkan.
Keuntungan yang didapat pelanggan adalah:
1)      Harga tiket yang lebih murah daripada biro perjalanan lain.
2)      Melayani pemesanan tiket melalui telephone, e-mail, maupun website yang tersedia.
3)      Tiket yang tersedia dapat diantar tanpa biaya tambahan. (tempat masih dalam 1 kota)
4)      Pembayaran dapat dilakukan via transfer.

2.2. Strategi Bisnis dan Pemasaran
Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah pengoptimalan website, sehingga promosi akan lebih menyebar luas keluar Semarang, selain itu, PT. Express Tour berusaha mengkomunikasikan dan menawarkan jasa yang dimiliki pada pelanggan dengan cara berkeliling ke kantor-kantor dan melakukan promosi melalui media surat kabar. Strategi lain yang dapat menarik pembeli adalah penjualan tiket dengan harga yang lebih murah dan dapat mengantarkan pesanan tiket sesuai dengan alamat pemesan.
Pada awal pendirian, belum adanya kantor cabang yang dapat diakses di tempat lain, apabila sudah berkembang dan memungkinkan untuk dibuka kantor cabang, maka PT. Express Tour akan mulai membuka kantor cabang di daerah lain.
Promosi tentang perusahaan ini juga dilakukan melalui website. Website perusahaan tersebut berisikan tentang deskripsi perusahaan secara umum, jasa-jasa yang ditawarkan, alamat kantor dan nomer telephone yang dapat dihubungi, foto-foto tempat tujuan pariwisata yang dapat dipilih, dan pelayanan tiket via online. Website tersebut memberikan sedikit gambaran tentang perusahaan dan tampilannya dibuat semenarik mungkin, sehingga orang (paling tidak) akan tertarik untuk mengunjungi website tersebut. Untuk pemaparan mengenai pemesanan via online, akan dimunculkan dalam bentuk form yang harus diisi oleh pemesan, namun pemesanan via online harus ada konfirmasi lebih lanjut ke bagian pemasaran. Mungkin terlihat sedikit rumit, akan tetapi berguna untuk memastikan jumlah pemesanan yang ada dan menjaga kerahasiaan data dari pelanggan.
Segmentasi pasar dari perusahaan ini adalah:
1)      Pebisnis di kawasan Semarang, sekitarnya dan yang berasal dari luar Semarang maupun mancanegara.
2)      Anak sekolah yang sedang menikmati masa liburan.
3)      Turis mancanegara yang sedang berlibur.
4)      Pegawai pemerintah yang sering melakukan perjalanan dinas keluar kota.
Rata-rata konsumen PT. Express Tour yang tersebut diatas cenderung kearah konsumen yang menengah keatas.
PT. Express Tour Semarang mempunyai struktur organisasi dengan pimpinan tertinggi adalah direktur. Pemimpin ini akan dibantu oleh orang yang bekerja dalam bidang marketing dan pemasaran, serta bidang keuangan. Pada bagian marketing dan pemasaran, dibutuhkan orang yang mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dengan orang lain, selain itu selalu mempunyai pemikiran-pemikiran yang kreatif. Mengenai hal financial, pemimpin akan dibantu oleh seorang ahli keuangan. Perusahaan ini akan mengoptimalkan jumlah karyawan sehingga tidak terlalu banyak.
BAB III
PREDIKSI HASIL DAN PEMBAHASAN

            Analisa Management
               PT. Express Tour Semarang mempunyai struktur organisasi dengan pimpinan tertinggi adalah direktur. Pemimpin ini akan dibantu oleh orang yang bekerja dalam bidang marketing dan pemasaran, serta bidang keuangan. Pada bagian marketing dan pemasaran, dibutuhkan orang yang mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dengan orang lain, selain itu selalu mempunyai pemikiran-pemikiran yang kreatif. Mengenai hal financial, pemimpin akan dibantu oleh seorang ahli keuangan. Perusahaan ini akan mengoptimalkan jumlah karyawan sehingga tidak terlalu banyak karyawan yang direkrut. Sehingga dalam kegiatan di lapangan nanti, tidak banyak karyawan yang ”tidak punya pekerjaan”.
Apabila ditinjau dari analisa SWOT, kira-kira prediksi dari bisnis biro jasa ini adalah:
S (Strength) :
1)      Harga yang lebih murah daripada biro jasa tour dan travel lainnya.
2)      Menjadi salah satu agen perjalanan yang melayani pemesanan tiket secara online dan adanya jasa penghantaran ke rumah pemesan tanpa dikenai biaya tambahan (dalam jangkauan 1 kota)
         W (Weakness) :
1)      Belum tersedianya tour guide untuk wisatawan asing
2)      Jumlah pelanggan yang tidak tentu setiap bulannya
         O (Opportunity) :
1)      Merupakan kesempatan terbaik apabila ada kunjungan dinas dari pegawai pemerintah baik itu skala nasional maupun internasional
2)      Pada saat liburan banyak masyarakat yang memesan tiket untuk berlibur, baik didalam negeri maupun diluar negeri
         T (Threat) :
1)      Adanya kompetitor yang saling bersaing dalam harga penjualan tiket
2)      Kompetitor dengan jumlah modal yang banyak
3)      Kompetitor yang menggunakan teknologi yang lebih canggih
4)      Pemasaran pesaing yang lebih luas dan menarik
Strategi yang digunakan untuk menangani kompetitor yang ada adalah dengan meningkatkan pelayanan kepada konsumen yang telah memakai layanan jasa perusahaan ini, penyediaan teknologi yang lebih maju juga sangat dibutuhkan agar kinerja karyawan dapat lebih meningkat dan juga manajemen yang lebih baik dan teratur lagi. Strategi diatas juga ditunjang dengan adanya keunggulan yang ditonjolkan perusahaan ini, yaitu harga tiket yang lebih murah dan tiket yang telah dipesan dapat diantar langsung ke alamat pemesan tanpa biaya tambahan (dalam jangkauan 1kota).

            Analisa Finansial
Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas terutama untuk tujuan perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan. Biaya tersebut dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1)      Biaya tetap (Fixed Cost)
Merupakan biaya yang tetap dan tidak dipengaruhi oleh perubahan aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah biaya penyusutan mesin, pajak perusahaan, biaya administrasi, dll.
2)      Biaya Variabel (Veriable Cost)
Merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan aktivitas, akan tetapi biaya satuan konstan. Contoh biaya variable adalah upah tenaga kerja.
Maka analisa keuangan PT. Onito Tour Semarang adalah sebagai berikut:
1)      Bisnis Retail
Contoh sebuah tiket pesawat yang ditransaksikan PT. Onito Tour Semarang
Harga jual                                = Rp 900.000,00
Biaya barang yang terjual       = Rp 600.000,00
Laba kotor tiap unit                = Rp 900.000,00 – Rp 600.000,00
                                                = Rp 300.000,00

2)      Bisnis Jasa Penjualan Tiket
Harga penjualan tiap tiket                   = Rp 900.000,00
Biaya pegawai per jam                        = Rp 5.555,55
(upah pegawai tiap hari Rp 50.000/shift, shift=9jam)
Waktu proses tiap tiket                       = 15 menit
Biaya pegawai per tiket                      = Rp 5.555,55 x 0,25jam
                                                            = Rp 1.388,75
Bahan-bahan                                       = Rp 200.000,00
Biaya jasa yang terjual                        = Rp 75.000,00
Laba kotor dari sebuah tiket               = Rp 900.000,00 – Rp 1.388,75
                                                            = Rp 898.611,25
3)      Biaya Operasional
-          Biaya awal (start-up)
Kursi kantor(8 unit @ 250rb)       = Rp   2.000.000,00
Kursi bos(1 unit @ 1jt)                 = Rp   1.000.000,00
Seragam pegawai                          = Rp   1.500.000,00
Fax (1 unit @ 700rb)                    = Rp      700.000,00
LAN (1 unit @ 1jt)                       = Rp   1.000.000,00
AC (5 unit @ 2,5jt)                       = Rp 12.500.000,00
Meja (5 unit @ 250rb)                  = Rp   1.250.000,00
Alat-alat stationary (kantor)          = Rp      500.000,00
Jumlah                                           = Rp 20.450.000,00                     
-          Biaya tetap
Komputer (3 unit @ 2jt)               = Rp  6.000.000,00
Telephone (5 unit @ 90rb)            = Rp     450.000,00
LAN (1 unit @ 1jt)                       = Rp   1.000.000,00
Advertising (iklan)                        = Rp     650.000,00
Interest (bunga)                             = Rp  1.000.000,00
Asuransi                                        = Rp  3.000.000,00
Jumlah                                           = Rp 12.100.000,00

-          Biaya variabel
Telephone                                      = Rp     800.000,00
Gaji / upah                                     = Rp  1.500.000,00
Promosi iklan dan komisi              = Rp     600.000,00
Penyusutan                                    = Rp     650.000,00
Pemeliharaan                                 = Rp     150.000,00
Perlengkapan kantor                     = Rp       50.000,00
Administrasi kantor                      = Rp     230.000,00
BBM                                             = Rp     200.000,00
RT kantor, sumbangan                  = Rp     100.000,00
Administrasi bank                         = Rp      45.000,00
Jumlah                                           = Rp  4.325.000,00

Biaya total operasi                        = Rp 12.100.000,00 + Rp  4.325.000,00
                                          = Rp 16.425.000,00

4)      Analisa BEP
Break Even Point adalah titik impas atau suatu analisa untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan yang profit. Dengan BEP ini, pemilik akan mengetahui berapa unit yang harus dijual untuk menutup biaya operasional per bulan dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang tiap unitnya.
Nilai BEP = Biaya operasional per bulan
                              Laba kotor tiap unit
                  = Rp 16.425.000,00
                       Rp 898.611,25
                  = 18,3 unit ≈ 19 unit
Sehingga, PT. Express Tour Semarang paling tidak tiap bulan dapat menjual 19 unit tiket untuk menutup biaya total tiap bulan.






















BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
1.      Entrepreneur harus berani mengambil resiko, memiliki inovasi, proaktif, dan bersaing agresif
2.      Seorang entrepreneur harus dapat memanfaatkan berbagai peluang agar usahanya dapat bertahan
3.      Seorang entrepreneur harus bisa cepat mengambil keputusan demi kelangsungan bisnisnya walaupun itu memiliki resiko yang tinggi
4.      Seorang entrepreneur harus memiliki rasa pantang menyerah dalam menggeluti bisnisnya. Apabila bisnis yang sebelumnya telah digeluti hancur, sebagai entrepreneur harus mau dan berani untuk mendirikan suatu jenis usaha yang baru dengan kemampuan dan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya
5.      Apabila ditinjau dari analisa financial, maka perusahaan ini memiliki prospek yang baik dalam penjualan tiket karena pendapatan yang diterima masih melebihi pengeluaran

4.2. Saran
1.      Menambah penyediaan jenis layanan jasa yang ditawarkan agar kebutuhan konsumen yang semakin beragam dapat terpenuhi
2.      Merekrut karyawan (SDM) yang berkompeten dalam bidangnya agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga perusahaan dapat lebih maju dan berkembang






DAFTAR PUSTAKA

Diktat Managemen Industri, DR. IR. Abdullah (mengenai pengertian biaya tetap dan biaya variable)

PT. Mega Atlas Wisata Semarang (gambaran mengenai jasa tour and travel, serta bayangan mengenai analisis finansial)



BUSSINESS PLAN
BIRO JASA TOUR AND TRAVEL
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan


Description: H:\Hassa punya\pics\New Folder\LOGO_UNDIP_WARNA.jpg


DI SUSUN OLEH :
NAMA            : -
NIM                : -





JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2009


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Kata “Entrepreneur” adalah padanan dari kata entrepreneur (bahasa inggris) yang berasal dari bahasa perancis “entreprendre” yang sudah dikenal sejak abad ke-17. The Concise Oxford French Dictionary mengartikan entreprendre sebagai to undertake (menjelaskan, melakukan, berusaha), to set about (memulai, menentukan), to begin (memulai), dan to attempt (mencoba, berusaha). Entrepreneur ataupun wirausaha bukanlah seorang pedagang, namun bermakna jauh lebih kedalam, yaitu berkenaan dengan mental manusia, rasa percaya diri, efisiensi waktu, kreativitas, ketabahan, keuletan, kesungguhan, dan moralitas dalam menjalankan usaha mendiri. Tujuan akhirnya adalah untuk mempersiapkan setiap individu maupun masyarakat agar dapat hidup layak sebagai manusia. Kehadirannya ditujukan untuk mengembangkan dirinya, masyarakat, alam, serta kehidupan dengan semua aktivitasnya.
Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang perekonomiannya juga ditopang oleh usaha kecil dan menengah. Usaha kecil dan menengah yang biasa disingkat dengan UKM merupakan usaha sebagai kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil menengah dan memiliki peran sentral dalam perekonomian Indonesia.
Penulis memilih biro jasa tour dan travel sebagai alternatif untuk berwirausaha untuk memudahkan orang lain yang ingin bepergian, karena banyaknya orang yang ingin bepergian namun tidak mempunyai waktu untuk mengurus segala sesuatunya, baik itu pemesanan tiket maupun penginapan dan sebagainya. Selain itu, biro jasa tour dan travel ini turut serta dalam mengembangkan dan mempromosikan aset wisata di Indonesia ini, baik itu wisata alam maupun wisata budaya.
Biro jasa tour dan travel tersebut diberi nama PT. Express Tour Semarang, dimana perusahaan ini bergerak dalam bidang jasa, dalam hal ini adalah biro perjalanan. Perusahaan ini berlokasi di Ruko Timoho blok I/31.
Jenis pelayanan jasa PT. Express Tour antara lain Domestic and International Tours, Domestic and International Ticketing, Domestic and International Hotel Voucher, Travel Documents Handling, Transport Handling, Rental Car, dan Domestic and International Tourist guide.
Promosi usaha PT. Express Tour Semarang antara lain dengan pemasangan iklan baris di surat kabar Jawa Pos dan Suara Merdeka selama satu bulan penuh dan berlanjut, penyebaran brosur-brosur dan pamflet, pemasangan logo Expres Tour di undangan event-event instansi swasta, selain itu dibuatnya sebuah website yang dapat diakses oleh semua orang. PT. Express Tour juga memiliki divisi marketing. Kemudahan yang dapat diberikan oleh biro jasa ini adalah pembayaran dapat dilakukan melalui transfer, melayani pemesanan tiket melalui telephone, email dan dapat juga diantar kepada pemesan (dalam jangkauan 1 kota).
Visi dan misi PT. Express Tour adalah memberikan pelayanan yang terbaik dalam bidang biro perjalanan wisata, sesuai dengan motto ”Melayani Sepenuh Hati”.

1.2.  Target Sasaran
Segmentasi pasar merupakan upaya pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli yang terbedakan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku mereka (Kotler,1997). Segmentasi pasar perlu dilakukan karena pada umumnya pasar untuk suatu produk atau jasa mempunyai banyak perbedaan terutama pada kebutuhan, keinginan dan daya beli. Dengan melakukan segmentasi pasar, perusahaan akan lebih mudah melayani berbagai kebutuhan dan keinginan pasar tersebut. Dalam melakukan segmentasi pasar ada beberapa cara. Secara garis besar, dasar-dasar segmentasi pasar dijelaskan sebagai berikut:
1.      Orang dengan keinginan
Segmentasi dapat dilakukan menurut dasar geografis dan demografis
2.      Adanya uang untuk dibelanjakan
Segmentasi dilakukan berdasarkan daya beli konsumen (distribusi pendapatan)
3.      Kemauan untuk membelajakan
Segmentasi dilakukan dengan melihat perilaku beli konsumen
Disamping mengacu pada beberapa dasar segmentasi diatas, pemasar dapat melakukan pembedaan segmentasi preferensi, antara lain:
1.      Preferensi homogen, menunjukkan suatu pasar dimana semua konsumen secara kasar memiliki preferensi yang sama
2.      Preferensi yang menyebar, menunjukkan bahwa konsumen sangat beragam dalam preferensinya
3.      Preferensi terkelompok, mungkin menunjukkan kelompok-kelompok preferensi yang berbeda
Segmentasi pasar dari perusahaan ini adalah:
1)      Pebisnis di kawasan Semarang, sekitarnya dan yang berasal dari luar Semarang maupun mancanegara.
2)      Anak sekolah yang sedang menikmati masa liburan.
3)      Turis mancanegara yang sedang berlibur.
4)      Pegawai pemerintah yang sering melakukan perjalanan dinas keluar kota.










BAB II
RENCANA KEGIATAN

2.1. Layanan
   PT. Express Tour melayani berbagai macam penjualan tiket pesawat terbang, tiket travel antar kota, tiket kereta api, dan tiket kapal laut. Selain melayani pembelian tiket, perusahaan ini juga melayani perminjaman kendaraan dan bis pariwisata, voucher hotel, dan pengurusan dokumen perjalanan seperti paspor, visa, dll. Disamping itu, PT. Express Tour juga menyediakan “tour guide” bagi turis asing maupun turis domestik yang membutuhkan.
Keuntungan yang didapat pelanggan adalah:
1)      Harga tiket yang lebih murah daripada biro perjalanan lain.
2)      Melayani pemesanan tiket melalui telephone, e-mail, maupun website yang tersedia.
3)      Tiket yang tersedia dapat diantar tanpa biaya tambahan. (tempat masih dalam 1 kota)
4)      Pembayaran dapat dilakukan via transfer.

2.2. Strategi Bisnis dan Pemasaran
Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah pengoptimalan website, sehingga promosi akan lebih menyebar luas keluar Semarang, selain itu, PT. Express Tour berusaha mengkomunikasikan dan menawarkan jasa yang dimiliki pada pelanggan dengan cara berkeliling ke kantor-kantor dan melakukan promosi melalui media surat kabar. Strategi lain yang dapat menarik pembeli adalah penjualan tiket dengan harga yang lebih murah dan dapat mengantarkan pesanan tiket sesuai dengan alamat pemesan.
Pada awal pendirian, belum adanya kantor cabang yang dapat diakses di tempat lain, apabila sudah berkembang dan memungkinkan untuk dibuka kantor cabang, maka PT. Express Tour akan mulai membuka kantor cabang di daerah lain.
Promosi tentang perusahaan ini juga dilakukan melalui website. Website perusahaan tersebut berisikan tentang deskripsi perusahaan secara umum, jasa-jasa yang ditawarkan, alamat kantor dan nomer telephone yang dapat dihubungi, foto-foto tempat tujuan pariwisata yang dapat dipilih, dan pelayanan tiket via online. Website tersebut memberikan sedikit gambaran tentang perusahaan dan tampilannya dibuat semenarik mungkin, sehingga orang (paling tidak) akan tertarik untuk mengunjungi website tersebut. Untuk pemaparan mengenai pemesanan via online, akan dimunculkan dalam bentuk form yang harus diisi oleh pemesan, namun pemesanan via online harus ada konfirmasi lebih lanjut ke bagian pemasaran. Mungkin terlihat sedikit rumit, akan tetapi berguna untuk memastikan jumlah pemesanan yang ada dan menjaga kerahasiaan data dari pelanggan.
Segmentasi pasar dari perusahaan ini adalah:
1)      Pebisnis di kawasan Semarang, sekitarnya dan yang berasal dari luar Semarang maupun mancanegara.
2)      Anak sekolah yang sedang menikmati masa liburan.
3)      Turis mancanegara yang sedang berlibur.
4)      Pegawai pemerintah yang sering melakukan perjalanan dinas keluar kota.
Rata-rata konsumen PT. Express Tour yang tersebut diatas cenderung kearah konsumen yang menengah keatas.
PT. Express Tour Semarang mempunyai struktur organisasi dengan pimpinan tertinggi adalah direktur. Pemimpin ini akan dibantu oleh orang yang bekerja dalam bidang marketing dan pemasaran, serta bidang keuangan. Pada bagian marketing dan pemasaran, dibutuhkan orang yang mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dengan orang lain, selain itu selalu mempunyai pemikiran-pemikiran yang kreatif. Mengenai hal financial, pemimpin akan dibantu oleh seorang ahli keuangan. Perusahaan ini akan mengoptimalkan jumlah karyawan sehingga tidak terlalu banyak.
BAB III
PREDIKSI HASIL DAN PEMBAHASAN

            Analisa Management
               PT. Express Tour Semarang mempunyai struktur organisasi dengan pimpinan tertinggi adalah direktur. Pemimpin ini akan dibantu oleh orang yang bekerja dalam bidang marketing dan pemasaran, serta bidang keuangan. Pada bagian marketing dan pemasaran, dibutuhkan orang yang mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dengan orang lain, selain itu selalu mempunyai pemikiran-pemikiran yang kreatif. Mengenai hal financial, pemimpin akan dibantu oleh seorang ahli keuangan. Perusahaan ini akan mengoptimalkan jumlah karyawan sehingga tidak terlalu banyak karyawan yang direkrut. Sehingga dalam kegiatan di lapangan nanti, tidak banyak karyawan yang ”tidak punya pekerjaan”.
Apabila ditinjau dari analisa SWOT, kira-kira prediksi dari bisnis biro jasa ini adalah:
S (Strength) :
1)      Harga yang lebih murah daripada biro jasa tour dan travel lainnya.
2)      Menjadi salah satu agen perjalanan yang melayani pemesanan tiket secara online dan adanya jasa penghantaran ke rumah pemesan tanpa dikenai biaya tambahan (dalam jangkauan 1 kota)
         W (Weakness) :
1)      Belum tersedianya tour guide untuk wisatawan asing
2)      Jumlah pelanggan yang tidak tentu setiap bulannya
         O (Opportunity) :
1)      Merupakan kesempatan terbaik apabila ada kunjungan dinas dari pegawai pemerintah baik itu skala nasional maupun internasional
2)      Pada saat liburan banyak masyarakat yang memesan tiket untuk berlibur, baik didalam negeri maupun diluar negeri
         T (Threat) :
1)      Adanya kompetitor yang saling bersaing dalam harga penjualan tiket
2)      Kompetitor dengan jumlah modal yang banyak
3)      Kompetitor yang menggunakan teknologi yang lebih canggih
4)      Pemasaran pesaing yang lebih luas dan menarik
Strategi yang digunakan untuk menangani kompetitor yang ada adalah dengan meningkatkan pelayanan kepada konsumen yang telah memakai layanan jasa perusahaan ini, penyediaan teknologi yang lebih maju juga sangat dibutuhkan agar kinerja karyawan dapat lebih meningkat dan juga manajemen yang lebih baik dan teratur lagi. Strategi diatas juga ditunjang dengan adanya keunggulan yang ditonjolkan perusahaan ini, yaitu harga tiket yang lebih murah dan tiket yang telah dipesan dapat diantar langsung ke alamat pemesan tanpa biaya tambahan (dalam jangkauan 1kota).

            Analisa Finansial
Penggolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahannya terhadap aktivitas terutama untuk tujuan perencanaan dan pengendalian biaya serta pengambilan keputusan. Biaya tersebut dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1)      Biaya tetap (Fixed Cost)
Merupakan biaya yang tetap dan tidak dipengaruhi oleh perubahan aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah biaya penyusutan mesin, pajak perusahaan, biaya administrasi, dll.
2)      Biaya Variabel (Veriable Cost)
Merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan aktivitas, akan tetapi biaya satuan konstan. Contoh biaya variable adalah upah tenaga kerja.
Maka analisa keuangan PT. Onito Tour Semarang adalah sebagai berikut:
1)      Bisnis Retail
Contoh sebuah tiket pesawat yang ditransaksikan PT. Onito Tour Semarang
Harga jual                                = Rp 900.000,00
Biaya barang yang terjual       = Rp 600.000,00
Laba kotor tiap unit                = Rp 900.000,00 – Rp 600.000,00
                                                = Rp 300.000,00

2)      Bisnis Jasa Penjualan Tiket
Harga penjualan tiap tiket                   = Rp 900.000,00
Biaya pegawai per jam                        = Rp 5.555,55
(upah pegawai tiap hari Rp 50.000/shift, shift=9jam)
Waktu proses tiap tiket                       = 15 menit
Biaya pegawai per tiket                      = Rp 5.555,55 x 0,25jam
                                                            = Rp 1.388,75
Bahan-bahan                                       = Rp 200.000,00
Biaya jasa yang terjual                        = Rp 75.000,00
Laba kotor dari sebuah tiket               = Rp 900.000,00 – Rp 1.388,75
                                                            = Rp 898.611,25
3)      Biaya Operasional
-          Biaya awal (start-up)
Kursi kantor(8 unit @ 250rb)       = Rp   2.000.000,00
Kursi bos(1 unit @ 1jt)                 = Rp   1.000.000,00
Seragam pegawai                          = Rp   1.500.000,00
Fax (1 unit @ 700rb)                    = Rp      700.000,00
LAN (1 unit @ 1jt)                       = Rp   1.000.000,00
AC (5 unit @ 2,5jt)                       = Rp 12.500.000,00
Meja (5 unit @ 250rb)                  = Rp   1.250.000,00
Alat-alat stationary (kantor)          = Rp      500.000,00
Jumlah                                           = Rp 20.450.000,00                     
-          Biaya tetap
Komputer (3 unit @ 2jt)               = Rp  6.000.000,00
Telephone (5 unit @ 90rb)            = Rp     450.000,00
LAN (1 unit @ 1jt)                       = Rp   1.000.000,00
Advertising (iklan)                        = Rp     650.000,00
Interest (bunga)                             = Rp  1.000.000,00
Asuransi                                        = Rp  3.000.000,00
Jumlah                                           = Rp 12.100.000,00

-          Biaya variabel
Telephone                                      = Rp     800.000,00
Gaji / upah                                     = Rp  1.500.000,00
Promosi iklan dan komisi              = Rp     600.000,00
Penyusutan                                    = Rp     650.000,00
Pemeliharaan                                 = Rp     150.000,00
Perlengkapan kantor                     = Rp       50.000,00
Administrasi kantor                      = Rp     230.000,00
BBM                                             = Rp     200.000,00
RT kantor, sumbangan                  = Rp     100.000,00
Administrasi bank                         = Rp      45.000,00
Jumlah                                           = Rp  4.325.000,00

Biaya total operasi                        = Rp 12.100.000,00 + Rp  4.325.000,00
                                          = Rp 16.425.000,00

4)      Analisa BEP
Break Even Point adalah titik impas atau suatu analisa untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan yang profit. Dengan BEP ini, pemilik akan mengetahui berapa unit yang harus dijual untuk menutup biaya operasional per bulan dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang tiap unitnya.
Nilai BEP = Biaya operasional per bulan
                              Laba kotor tiap unit
                  = Rp 16.425.000,00
                       Rp 898.611,25
                  = 18,3 unit ≈ 19 unit
Sehingga, PT. Express Tour Semarang paling tidak tiap bulan dapat menjual 19 unit tiket untuk menutup biaya total tiap bulan.






















BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
1.      Entrepreneur harus berani mengambil resiko, memiliki inovasi, proaktif, dan bersaing agresif
2.      Seorang entrepreneur harus dapat memanfaatkan berbagai peluang agar usahanya dapat bertahan
3.      Seorang entrepreneur harus bisa cepat mengambil keputusan demi kelangsungan bisnisnya walaupun itu memiliki resiko yang tinggi
4.      Seorang entrepreneur harus memiliki rasa pantang menyerah dalam menggeluti bisnisnya. Apabila bisnis yang sebelumnya telah digeluti hancur, sebagai entrepreneur harus mau dan berani untuk mendirikan suatu jenis usaha yang baru dengan kemampuan dan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya
5.      Apabila ditinjau dari analisa financial, maka perusahaan ini memiliki prospek yang baik dalam penjualan tiket karena pendapatan yang diterima masih melebihi pengeluaran

4.2. Saran
1.      Menambah penyediaan jenis layanan jasa yang ditawarkan agar kebutuhan konsumen yang semakin beragam dapat terpenuhi
2.      Merekrut karyawan (SDM) yang berkompeten dalam bidangnya agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar sehingga perusahaan dapat lebih maju dan berkembang






DAFTAR PUSTAKA

Diktat Managemen Industri, DR. IR. Abdullah (mengenai pengertian biaya tetap dan biaya variable)

PT. Mega Atlas Wisata Semarang (gambaran mengenai jasa tour and travel, serta bayangan mengenai analisis finansial)